Selasa, 14 Oktober 2014

Review Mobil Proton Indonesia Terbaik

Review Mobil Proton Indonesia Terbaik ~ seiring dengan berkembangnya zaman Proton terus mengembangkan inovasi terbarunya. Proton merupakan salahsatu pabrikan mobil terbesar di dunia dengan dengan menciptakan berbagai mobil dengan performa mesin yang sangat canggih dengan di lengkapi berbagai jens interior yang berkelas salah satu produk terbaru dari toyota dengan desain yang modern dan canggih adalah toyota Proton Exora.Oleh karenanya didalam artikel yang berjudul Review Mobil Proton Indonesia Terbaik kali ini saya akan papark an tema : "Mengapa saya memilih proton"

Saat ini Proton terus melakukan perkembangan yang sangat signifikan terhadap varian mobil-mobilnya, terutama dari sisi tampilan luar. Dan Yang paling terlihat mendapatkan perubahanyang sangat signifikan dari Proton exora adalah tampilan luarnya yang mendapat facelift. Dan dengan design facelift inilah, semua mobil Proton sangat terlihat lebih mewah, elegan dan sporty.

Tidak hanya dari sisi luarnya saja akan tetapi dilihat dari sisi dalamnya juga terlihat perubahan yang sangat signiifikan yang mampu membuat penumpangnya merasa nyaman dan betah berada di dalam mobil dengan kesan tampilan mewah dan elegan dengan begitu dari sisi exterior inilah mampu membuat si pemilik dan penumpanya akan merasa nyaman dan merasa puas dengan tampilan yang elegan tersebut .

Sampai bulan November 2013 ini sudah 19 bulan sejak mobil ini saya terparkir di Garasi Rumah saya. Dan total sudah 22 ribu km saya habiskan. Saya ingin sedikit me review kesan selama hampir 2 tahun saya pakai PROTON EXORA.

Eksterior

Eksterior meliputi Cat, Pelat Bodi, aksesoris yang menempel, bagian yang sudah saya ganti hanyalah bohlam lampu mundur yang putus sekitar bulan Juli 2013, saya ganti dengan tipe LED hanya saja setelah dipakai tidak terlalu mampu menerangi bagian belakang mobil. Saya sebenarnya lebih cenderung memilih bohlam biasa saja. Namun dilihat dari besaran daya yang sampai 16Watt per bohlam, saya lebih memilih LED saja yang jauh lebih kecil
Sempat mengalami tabrakan dengan mobil lain di Rawamangun, yang membuat lampu headlamp kanan hancur, saya akhirnya memperbaikinya di Bengkel langganan Body Repair dekat rumah, yang membuat saya terkejut adalah, saya berpikir bakal banyak belanja parts namun setelah diperiksa hanya headlamp saja yang pecah/hancur. Sesaat setelah kejadian saya menelepon Ibu Iroh di Proton Spare Parts Pondok Ungu, beliau langsung mengarahkan saya ke Proton Kalimalang (yang saat ini sudah almarhum bengkelnya pindah ke Depok!…What?!!!). Saya langsung menuju ke Proton Kalimalang dan Headlamp dengan harga Rp. 600,000.
Mobil sempat terhantam motor (jagoan jalanan) dua kali, namun hanya mengalami lecet pada cat (bisa diperbaiki sendiri) dan bagian fender kanan baret gara-gara istri saya menyerempet pagar rumah. Secara umum cat warna putih yang dipakai Exora masih dalam kondisi baik.
Ban Goodyear yang dipakai juga masih kondisi baik. Begitu juga dengan bagian lain.

Mesin

Setelah dipakai 22 ribu km, kondisi mesin masih relatif bagus, saya hanya mengganti Oil dengan CASTROL MAGNATEC 10W/40 sejak km.19ribuan. Busi masih oke, sekedar catatan, busi Proton NGK BPR6EF-11 di Exora ini saya anggap busi kualitas bagus, saya tidak perlu menggantinya dengan Busi Type lain seperti Iridium, harganya juga lumayan mahal per unitnya, sedangkan pemakaiannya saya yakin bisa diatas 100,000 kilometer dalam kondisi normal.

Saya sempat melakukan pembersihan ruang bakar, karena saat itu kondisi mesin ndut-ndutan, saya mengira ini karena ruang bakar yang kotor, saya melakukan pembersihan di SHOP n DRIVE, gejala tersebut sempat hilang namun muncul kembali. Akhirnya saya ganti BBM dengan Oktan 92 barulah gejala tersebut hilang.
Saya sempat membawanya ke Lampung bersama keluarga, di Jalan Tol Jakarta Merak yang kebetulan lengang, saya memacu mobil ini sampai kecepatan 160km/jam dan saya takjub karena tidak terasa gejala limbung saat saya zigzag melewati truk yang berjalan pelan atau tidak melayang, saya kira ini campur tangan dari LOTUS yang membuatnya seperti ini.
Permasalahan sekarang adalah, ada bunyi di Belt, saya belum sempat menggantinya karena lokasi bengkel yang lumayan jauh dari rumah. AC masih terasa dingin tidak ada masalah, kaki-kaki juga belum ada masalah yang berarti, hanya saja saya belum mampu menyelesaikan masalah getar pada setir saat dipacu pada 120km/jam namun diatas kecepatan itu setir kembali normal, beberapa kali membaca revirew di Internet hal itu menjadi penyakit Proton Exora. Saat saya masih menggunakan Velg Kaleng Standar hal itu juga terjadi, hingga saat ini ketika saya sudah mengganti velg dengan velg after market.
Konsumsi BBM, rata-rata masih di angka 10Km/liter. Boroskah? Relatif…dari mana anda memandangnya, kalau buat saya sih nggak boros, dengan mesin 1600cc, bobot mobil 1,4 ton, menggunakan BBM oktan 88 yang belum dilarang, dan pemakaian rata-rata rendah angka tersebut tidaklah boros. Untuk Luar kota saya mengukur bisa mencapai 14-15km/liter menggunakan BBM Oktan 88. Saya belum mencoba alat seperti Cold Air Intake, atau Modifikasi Header dan lain sebagainya karena saya masih sangat menyukai performa standar Pabrikan.

Love and Hate

Love after 22K
1.Konsumsi BBM tidak banyak berubah sejak pertama dibeli
2.Tidak ada masalah berarti di drivetrain maupun di kaki-kaki
3.AC Masih dingin, anak-anak saya masih nyaman berada di dalamnya

Hate after 22K
1.Mesin masih lemot, saya pikir setelah 10ribu, performa mesin akan lebih galak, namun masih seperti awalnya. Ini sudah karakter dan I enjoy it
2.Bengkel Resmi di Bekasi ditutup, padahal saya melihat populasi Pemakai Exora sudah mulai banyak di Bekasi.
3.Kopling masih keras.

Beberapa ciri khas Exora masih ada, seperti bunyi kipas yang menderu kencang, ini mirip bunyi BMW 520i saya dulu, apalagi kipasnnya ada 2 buah dan ukurannya juga besar.

Saya sempat melihat pameran Proton di Grand Metropolitan Mall Bekasi, dan saya terus terang falling in love dengan Proton Suprima S, namun apa daya, harganya mahal, mau ditukar di Proton Buy Back Guarantee, saya menghubungi Sales yang ada di lokasi eksibishi, namun saya terkejut 2 hari setelahnya mobil saya Cuma di hargai 100 juta. Saya sempat bertanya “ini dari Proton BBG atau dari penjual mobil bekas” dijawab : “Penjual Mobil Bekas pak”. Lho, saya jadi bingung, sebagai Sales Proton kan harusnya dia menawarkan dulu ke pemilik dengan harga BuyBack Resmi, bukan malah melemparnya lagi ke pedagang mobil bekas. Untuk hal ini Proton Edar Indonesia kalah jauh dari Merk lain, maksudnya baik supaya harga Proton bekas tidak jatuh, namun malah “dimakan” oleh staf nya sendiri menawarkan ke Pedagang mobil bekas. Akhirnya saya berpikir untuk langsung saja ke Proton untuk menanyakan harga mobil saya mau dihargai berapa, ujung-ujungnya saya disuruh pergi ke Proton BBG untuk dilihat kondisi mobil tersebut.
Kelemahan Proton adalah di Image saja, Sales nya juga saya anggap kurang agresif dan jarang yang memahami teknis mobil tersebut. Saya juga berani yakin tidak banyak dari mereka tahu kelebihan mesin CAMPRO CPS,CFE, apa itu BCM dan bagaimana fungsinya.
Sebenarnya saya menunggu tantangan dari Proton Edar Indonesia untuk menguji mobil ini di test track, dan yang menguji adalah orang awam, bukan dari media otomotif atau dari para pakar otomotif. Masukan dari end user sebenarnya lebih berharga daripada masukan dari orang yang tidak sehari-hari menggunakan mobil ini. (sumber:http://andryco007.wordpress.com/2013/11/26/proton-exora-after-22ribu-km/)
But I love this car. sekian dulu artikel Review Mobil Proton Indonesia Terbaik kali ini :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar